ANALISIS FILM AVENGERS : ENDGAME DAN KAITANNYA DENGAN KEPEMIMPINAN, POLITIK, NEGOSIASI DAN KONFLIK, SERTA BUDAYA ORGANISASI
Hai sahabat Cakku! Bayu di sini, kali ini
saya akan membahas tentang Avengers :
Endgame dan keterkaitannya dengan kepemimpinan, politik, negosiasi dan konflik,
dan budaya organisasi. Sebelum saya membahas tentang hal tersebut saya akan
menjelaskan terlebih dahulu tentang Avangers
: Endgame.
Avangers
: Endgame, pasti sebagian dari
kalian sudah tidak asing lagi jika mendengar kata Avengers. Film ini adalah
film karya dari Marvel Studio yang di adaptasi dari Marvel komik karya Stan Lee
dan Jack Kirby dan disutradarai oleh Russo bersaudara. Film ini ialah
kesimpulan dari 22 film yang telah dibuat Marvel Studio yang dibuat pada 11
tahun terakhir ini. Film ini rilis pada tanggal 26 April 2019 di Amerika
Serikat lalu.
Avangers
: Endgame menceritakan kelanjutan
dari film Avangers : Infinity Wars yang rilis tahun sebelumnya, yang di mana pasca
kejadian Infinity Wars telah terjadi pembantaian besar dilakukan oleh Thanos
yang menghapus setengah populasi alam semesta menggunakan infinity stones.
Nah, pada Endgame ini kita akan tahu bagaimana para Avengers akan
menyelesaikan konflik yang telah terjadi di mana misi untuk mengembalikan
setengah populasi dari alam semesta dan mengalahkan Thanos. Di sini saya akan
sedikit menrceritakan alur Avengers :
Endgame, spoiler alert! bagi kalian yang belum menonton. Mari kita simak..
Alur Cerita
Cerita dimulai setelah jentikan jari
Thanos dengan hilangnya setengah populasi di alam semesta, termasuk keluarga
Clint Barton (Hawkeye). 22 hari pasca kejadian tersebut Tony Stark (Iron Man) dan Nebula masih terdampar di luar
angkasa karena Benatar rusak dan kehabisan bahan bakar, beruntung Carol Danvers
(Captain Marvel) menemukan mereka dan membawa mereka kembali ke Bumi. Beberapa
waktu berselang mereka bergabung dengan para Avengers yang tersisa, yakni
Natasha (Black Widow), Steve Rogers (Captain America), Bruce Banner (Hulk),
Thor, James Rhodes (War Machine), dan Rocket. Kelompok itu berusaha menemukan
Thanos dan mengambil infinity stones. Tetapi hal itu sia-sia Thanos telah
menghancurkan infinity stone dan Thor pun memengal Thanos.
5 tahun kemudian, para Avengers mulai
menjalani kehidupannya, Scott Lang yang berhasil keluar dari Quantum Realm dan menemui Steve dan
Natasha untuk memberikan ide bagaimana mengembalikan setengah populasi alam
semesta dengan cara time travel. Mereka pun menemui Tony untuk membantu
penyempurnaan alat tersebut, namun ia menolak. Seiring berjalannya waktu Tony
pun ikut membantu misi tersebut dan para Avengers pun berkumpul untuk
menjalankan misi pengumpulan infinity
stone termasuk Clint (Hawkeye). Para Avenger membentuk tim-tim untuk
mengumpulkan infinity stones di berbagai waktu di masa lalu. Tentu tidak mudah
perjalanan mereka, banyak tantangan yang teleh mereka hadapi dalam pengumpulan infinity stones.
Dengan telah dikumpulkannya infinity
stones, para Avengers telah berhasil mengembalikan setengah populasi yang telah
musnah. Tetapi semua rencana tersebut tidak berjalan lancar Thanos (2014) yang
mengetahui rencana tersebut datang ke masa depan untuk merebut infinity stones.
Pertarungan sengit antara Avengers dan Thanos pun tak bisa dielakkan.
Pertarungan pun berakhir dengan kematian Tony yang mengorbankan diri karena
mengunakan infinity stones untuk
menghancurkan Thanos dan pasukannya.
Setelah pertarungan sengit, Thor pun kembali ke Asgard dan menunjuk
Valkyrie untuk menjadi ratu (pemimpin) Asgar dan Thor bergabung dengan Guardian
of the Galaxy. Lalu Steve mengembalikan infinity
stones ke tempat aslinya di masa lalu dan memilih untuk tetap tinggal di
masa lalu bersama Peggy Carter. Di masa sekarang, Steve (tua) menyerahkan
perisainya dan menunjuk Sam Wilson (Falcon) untuk menjadi Captain Amerika yang
baru.
ANALISIS FILM
AVENGERS : ENDGAME
Kepemimpinan dan Politik
Pengertian Kepemimpinan
secara umum merupakan sebuah proses untuk memberi contoh atau kegiatan dengan
tujuan mempengaruhi yang dilakukan oleh seorang pemimpin kepada para
pengikutnya sebagai cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi
yang dibentuk tersebut. Dari definisi di atas saya menganalisis bahwa tokoh dalam
film Avengers : Endgame yang memiliki sifat kepemimpinan yang dominan ialah
Steve Rogers, di mana Steve mampu mempengaruhi semua anggota Avengers untuk
mencapai tujuan, yakni mengalahkan Thanos dan mengembalikan setengah populasi
di alam semesta yang telah musnah. Hal ini dibuktikan dengan sifat yang
dimiliki Steve, yakni kepemimpinan yang partisipatif, supportif, mampu
mendengarkan saran saran dari teman, optimistis, kepercayaan, dan mampu
mengambil keputusan dengan bijak. Lalu scene yang menunjukan bahwa kepemimpinan
itu di akui bukan mengakui diri sendiri, dapat dilihat pada scene Steve yang
mampu mempengaruhi avengers dan di akui Mjolnir (palu Thor) bahwa ia pantas
menjadi pemimpin, lalu scene Steve (tua) yang menunjuk Sam Wilson untuk menjadi
Captain Amerika selanjutnya dan scene Thor menunjuk Valkyrie untuk menjadi Ratu
Asgar karena memiliki sifat yang bijaksana dan mampu memimpin dengan baik para
Asgardian. Selanjutnya kepemimpinan otoriter oleh Thanos yang mampu membuat
anak buahnya tunduk dengan kekuatas dan kekuasaan yang dimilikinya.
Apa arti politik? Pengertian Politik adalah suatu proses pembentukan
dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses
pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Definisi politik juga dapat
diartikan sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional
maupun non-konstitusional. Dari definisi tersebut saya mengambil contoh Thanos
yang berupaya untuk menguasai alam semesta dengan menggunakan kekuasaan dan
kekuatan yang ia dapatkan dari terkumpulnya 5 infinity stones.
Konflik dan Negosiasi
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang
berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya. Menurut Muchlas, (1999) Dipandang sebagai perilaku,
konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual,
interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terutama pada
tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres. Dalam hal ini,
contoh konflik yang saya ambil dalam film ini, yakni perbedaan pandangan antara
Thanos dan para Avengers yang di mana Thanos memiliki pandangan bahwa untuk
menjaga keseimbangan alam semesta caranya adalah dengan cara memusnahkan
setengah populasi di alam semesta. Berbeda dengan para Avengers yang tidak
setuju akan hal tersebut, bahwa hal tersebut dirasa salah dan dari situlah
timbul konflik. Lalu konflik internal yang muncul pada diri Tony saat ia merasa
ingin stay pada zona nyaman bersama dengan Morgan (anaknya) dan Papper Potts
(istrinya) atau membantu para Avengers dan menghadapi resiko yang tidak pasti
kedepannya, itulah konflik internal yang munncul pada diri Tony dan pada
akhirnya ia menyadari tanggung jawabnya dan bergabung kembali kepada Avengers.
Konflik berikuntnya adalah konflik internal yang muncul pada Avengers di mana
adanya perbedaan pendapat para anggota Avengers yang di mana ada yang mau
merima segala sesuatu yang sudah terjadi dan ada anggota Avengers yang berusaha
memperbaiki dan mengembalikan semua seperti semula. Konflik selajutnya adalah
dimana scene Natasha dan Clint memperdebatkan sampai terjadi pertarungan untuk
menentukan siapa yang harus mengorbankan diri untuk mendapatkan soul stone saat
berada di Formir. Dan akhirnya konflik itu diselesaikan dengan Natasha
mengorbankan dirinya untuk mendapatkan soul
stone, di mana Natasha merasa bahwa Clint masih ada masa depan yang lebih
baik, karena masih ada keluarga kecilnya yang menunggu dan perlu diselamatkan.
Berikutnya konflik dalam diri, di mana saat Thor menyalahkan dirinya karena
saat sebelum Thanos menjentikan jarinya dan menghancurkan setengah populasi
alam semesta, ia gagal memengal Thanos. Perasaan itu muncul dan membuat Thor
depresesi, sebelum pada akhirnya di ajak Bruce dan Rocket bergabung ke Avengers
dan memperbaiki segalanya. Lalu scene konflik selanjutnya adalah ketika Nebula
(2014) dan Gamora (2014) bertemu dengan Nebula di masa depan di mana keduanya
memiliki pandangan yang berbeda mengenai kebenaran tentang hidup, lalu konflik
personal dalam diri Nebula (2014) yang bimbang antara mengikuti perintah dan
mempercayai kata ayahnya (Thanos) atau mempercayai apa yang di katakan Nebula
di masa depan.
Negosiasi menurut Ivancevich (2007) sebuah proses di mana
dua pihak ( atau lebih ) yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Dari penjelasan tersebut saya
mengambil contoh scene film saat Steve, Natasha, dan Scott Lang pergi ke rumah
Tony, pada scene tersebut terjadi negosiasi untuk membujuk Tony agar mau membantu mereka
dalam upaya penyempurnaan alat guna time travel. Di mana pada awalnya Tony
menolak karena adanya perbedaan dan pada akhirnya Tony menyadari tanggung
jawabnya dan mau bekerja sama. Scene selanjutnya ketika Steve, Natasha, dan
Scott Lang meminta bantuan kepada Bruce dalam upaya penyempurnaan mesin waktu,
walaupun awal negosiasi Bruce sedikit menolak akhirnya ia menerima tawaran itu
dan membentu para Avengers. Negosiasi
selanjutnya ketika scene Bruce dan Rocket pergi ke New Asgar untuk membujuk
Thor kembali dan membantu para Avengers
melawan Thanos. Selanjutnya adalah negosiasi yang dilakukan oleh Bruce dengan
The Ancient One (Guru Doctor Strange) untuk mendapatkan time stone, di mana negosiasi dilakukan dengan memberitahukan apa
yang akan terjadi dan kemungkinan yang terbaik bila mendapatkan time stone di masa depan.
Budaya Organisasi
Apa itu budaya organisasi? Pengertian
Budaya Organisasi adalah suatu
karakteristik yang ada pada sebuah organisasi dan menjadi pedoman organisasi
tersebut sehingga membedakannya dengan organisasi lainnya. Dengan kata lain,
budaya organisasi adalah norma perilaku dan nilai-nilai yang dipahami dan
diterima oleh semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan
perilaku dalam organisasi tersebut. Dari penjelasan di atas scene-scene contoh
budaya yang dapat saya ambil dari film
tersebut adalah bagaimana para Avengers mempunyai budaya rela berkorban
dan selalu melakukan yang terbaik demi mencapai tujuanya, seperti saat Natasha
mengorbankan diri untuk mendapatkan soul
stone, lalu saat Tony mengorbankan diri untuk menyelamatkan alam semesta
dan mengalahkan Thanos dan pasukannnya. Lalu scene di mana para Avengers
memiliki budaya untuk selalu bekerja sama (bekerja dalam tim) dalam menghadapi
sebuah masalah apapun, contoh scenenya saat pencarian infinity stones diberbagai timeline
di masa lalu, mereka membagi-bagi Avengers dalam berbagai time untuk
mendapatkan infinity stones. Kemudian
mereka memiliki budaya berani mengambil sebuah resiko walaupun kemungkinan
berhasilnya sangat kecil dan dibarengi dengan budaya bekerja keras, kerena
mereka yakin bahwa kerja keras tidak akan menghianati hasil.
Bagaimana Sahabat Cakku!!! Itulah analisis
yang dapat saya sampaikan mengenai
keterkaitannya dengan kepemimpinan, politik, negosiasi dan konflik, serta
budaya organisasi dengan Film Avengers : Endgame. Kurang lebihya saya mohon
maaf. Sekiranya para Sahabat Cakku memiliki saran ataupun kritik pada artikel
saya dalam membangun blog ini silahkan komen. Akhir kata saya Bayu pamit,
terimakasih atas perhatiannya dan salam Cakku! I love you 3000!
Disusun oleh : Bayu Tri Atmojo
Daftar Pustaka
https://jurnalmanajemen.com/pengertian-kepemimpinan/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-politik.html
https://www.afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/25/konflik-dan-negoisasi/
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-budaya-organisasi.html/
0 comments: