Resume BAB 2 Total Quality Management : Memahami Ekspektasi Pelanggan
BAB
II
Memahami Ekspektasi Pelanggan
A.
Identifikasi
Jenis Pelanggan
Pelanggan
adalah semua orang yang menuntut kualitas produk perusahaan pada standar
kualitas tertentu, dan hal itu nantinya berpengaruh pada kinerja perusahaan. Adapun
3 macam pelanggan dalam sistem kualitas modern, yaitu:
1.
Pelanggan
Internal
Yakni
orang yang berada dan memiliki pengaruh pada kinerja di perusahaan.
2.
Pelanggan
Antara
Yakni
orang yang berperan sebagai perantara , bukan pemakai akhir produk.
3.
Pelanggan
Eksternal
Yakni
orang yang membeli produk dan juga pemakai akhir produk tersebut.
B.
Prinsip-Prinsip
Dasar Kepuasan Pelanggan
Berikut
persamaan kepuasan pelanggan, Z=X/Y. Di mana, Z = Kepuasan
pelanggan, X = kualitas yang dirasakan, dan Y = kebutuhan pelanggan. Jika
pelanggan merasa kualitas produk melebihi kebutuhan, maka kepuasan pelanggan
akan menjadi tinggi atau paling sedikit lebih besar dari satu (Z>1) dan
begitu sebaliknya.
Customer
Delivered Value = Total Customer Value – Total Customer Cost
Di
mana, Total Costumer Value bergantung
pada nilai produk, nilai pelayanan, nilai pribadi, dan nilai image. Sedangkan Total Costumer Cost bergantung pada
biaya uang yang harus dibayar untuk memperoleh produk, biaya waktu, biaya
kesempatan.
Value = (Quality x
Service) / (Cost x Lead Time)
Di
mana, Quality : tergantung pada upaya memenuhi kebutuhan pelanggan. Service :
tergantung pada dukungan kepada pelanggan Cost : akuntansi biaya-biaya desain
dan rekayasa. Lead Time : tergantung pada kecepatan waktu sejak pemasukan
pesanan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi dan ekspetasi pelanggan, yaitu:
1.
Kebutuhan dan keinginan
2.
Pengalaman masa lalu
3.
Pengalaman dari teman-teman
4.
Komunikasi melalui iklan dan pemasaran
C.
Proses
Mengetahui Ekspetasi Pelanggan
o
Proses
Mengetahui Ekspektasi Pelanggan
Jika
perusahaan ingin mengetahui bagaimana pendapat atau opini pelanggan terhadap
produknya, maka perusahaan harus menumbuhkan ekspektasi pelanggan terhadap
produknya. Perusahaan harus tahu produk apa yang diinginkan pelanggan. Karena
pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang lebih cepat (faster), lebih
murah (cheaper), dan lebih baik (better).
o
Tingkat
kinerja yang dibutuhkan untuk memenuhi ekpetasi pelanggan
1. Ekspetasi
dasar dari pelanggan
Mencakup tingkat kinerja
minimum yang selalu diasumsikan ada (Implisit).
2. Ekspetasi
tingkat kedua dari pelanggan
Mencakup spesifikasi dan
kebutuhan yang tersedia untuk dipilih pelanggan (Eksplisit).
3. Ekspetasi
pelanggan pada tingkat tertinggi
Merupakan nilai tambah
dan features yang tidak terfikirikan
sebelumnya oleh pelanggan (Ekspetasi Tersembunyi).
D.
Mekanisme
untuk Memahami Ekspetasi Pelanggan
Pemahaman
terhadap ekspektasi merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas dan
mencapai kepuasan total pelanggan. Mekanisme untuk memahami ekspetasi pelanggan
dapat menggunakan suatu kerangka kerja berdimensi dua, dimana dimensi pertama
menunjukkan pendekatan yang dilakukan oleh pemasok (supplier) bergerak dari
mode reaktif ke proaktif, sedangkan dimensi kedua mengindikasikan tingkat
pemahaman yang mungkin dicapai oleh setiap mekanisme.
1.
Pemahaman
Tingkat 1
Pendekatan ini tujuan
utamanya hanya menampung keluhan dari pelanggan.
2.
Pemahaman
Tingkat 2
Pendekatan ini sudah
sebagai pendekatan yang dapat berkomunikasi dengan pelanggan, tetapi masih
memandang ekspetasi pelanggan sebagai tujuan kedua.
3.
Pemahaman
Tingkat 3
Pendekatan ini sudah
mampu mengetahui ekspetasi dari pelanggan itu sendiri.
Benchmarking
merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan pihak perusahaan memahami bisnis
yang dilakukan, pasar yang dilayani, serta dapat memfokuskan perhatian pada
usaha-usaha perbaikan terus-menerus dan mengimplementasikan manajemen perubahan.
Adapun 4 jenis Benchmarking, yaitu:
1.
Internal Benchmarking
Dengan membandingkan
operasi-operasi di antara fungsi-fungsi dalam organisasi itu sendiri.
2.
Competitive Benchmarking
Berfungsi untuk
memposisikan produk dari perusahaan terhadap produk dari pesaing.
3.
Functional Benchmarking
Dapat dilakukan dengan
investigasi pada perusahaan-perusahaan yang unggul dalam industri yang tidak
sejenis.
4.
Generic Benchmarking
Merupakan menyamakan
beberapa fungsi bisnis dan proses atau ketidaksejenisan di antara industri-industri.
o
Jendela
Pelanggan
Pendekatan
Jendela Pelanggan ini dimulai dari segmentasi pelanggan, kemudian mendesain
pertanyaan-pertanyaan riset untuk mempelajari kepuasan relatif dan kepentingan
relatif dari karakteristik produk yang diinginkan pelanggan. Jendela pelanggan membagi
karakteristik produk ke dalam empat kuadran, yaitu:
A (Attention) berarti
pelanggan menginginkan karakteristik itu, tetapi ia tidak mendapatkannya.
B (Bravo) berarti pelanggan menginginkan karakteristik
itu, dan ia mendapatkannya.
C (Cut) berarti pelanggan
tidak menginginkan karakteristik itu, tetapi ia mendapatkannya.
D (Don’t Worry Be Happy) berarti pelanggan tidak
menginginkan karakteristik itu, dan ia tidak mendapatkannya.
Adapun
5 kategori kualitas jasa yang disebut sebagai : servqual. Untuk memudahkan mengingat kelima elemen kunci dalam
kualitas jasa, maka digunakan akronim : RATER,
yaitu : R (Realibilty), A (Assurance), T (Tangibles), E (empathy), R
(Responsiveness).
E.
Customer
Relationship Management (CRM)
APICS
(2010) mendefinisakan CRM sebagai suatu filosofi pemasaran yang menempatkan
pelanggan sebagai yang utama. Berikut langkah-langkah untuk membangun CRM:
o
Identifikasi pelanggan utama dari
perusahaan.
o
Distribusi nilai perusahaan secara
berbeda.
o
Fokus pada kemampuan strategik guna
meciptakan inovasi.
o
Kembangkan ukuran-ukuran kinerja utama
(Kpis) guna mengukur kinerja pelanggan.
Kembangkan program
peningkatan kinerja guna meningkatkan inovasi nilai.
0 comments: